Selasa, Agustus 26, 2025
KODIMTNITNI AD

Ekskavator TMMD Ke-125: Jemari Raksasa Pembuka Jalan Harapan Warga Suka Rahmat

KUTAI TIMUR – Di tengah hamparan perbukitan tanah merah Desa Suka Rahmat, Kabupaten Kutai Timur, sebuah pemandangan monumental tengah berlangsung. Di bawah langit yang terkadang kelabu, deru mesin ekskavator menjadi simfoni pembangunan yang tak henti-hentinya, meratakan gundukan demi gundukan tanah untuk membentuk jalur baru yang kelak akan menjadi arteri kehidupan bagi masyarakat. Ini adalah gambaran nyata dari salah satu sasaran fisik utama dalam program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-125 Kodim 0909/Kutai Timur, yang kian mendekati puncaknya menjelang penutupan pada 21 Agustus 2025. Jalan sepanjang 900 meter dengan lebar 6 meter ini bukan sekadar proyek infrastruktur biasa, melainkan sebuah jembatan harapan yang akan menghubungkan Desa Suka Rahmat secara langsung dengan Kelurahan Gunung Telihan di Kabupaten Bontang, memangkas jarak dan membuka akses yang selama ini menjadi tantangan bagi warga.

Inilah pemandangan di salah satu sasaran fisik utama TMMD Ke-125 Kodim 0909/Kutai Timur, menjelang penutupan program pada 21 Agustus 2025. Jalan sepanjang 900 meter dengan lebar 6 meter ini akan menjadi penghubung vital antara Desa Suka Rahmat, Kabupaten Kutai Timur, dan Kelurahan Gunung Telihan, Kabupaten Bontang.

Kamis (14/08), Mesin besar yang terus bekerja ini bukan sekadar mempercepat pembangunan, tapi juga memastikan badan jalan memiliki kekuatan dan kerapian yang maksimal. Komandan SSK TMMD Ke-125, Lettu Arh Suhendri, menuturkan bahwa penggunaan alat berat memberi dampak signifikan terhadap hasil akhir.

“Dengan dukungan mesin, pekerjaan yang biasanya memakan waktu berminggu-minggu bisa rampung lebih cepat, dan kualitasnya lebih terjamin. Kami ingin saat jalan ini dibuka, masyarakat langsung bisa menikmatinya tanpa kendala,” ungkapnya.

Manfaatnya sudah mulai dirasakan warga meski belum diresmikan. Kepala Desa Suka Rahmat, Hasnawati, menyebut bahwa jalur ini akan memotong jarak tempuh secara drastis.

“Dulu, untuk mengangkut hasil panen ke pasar, kami harus memutar jauh. Nanti, jalur ini akan memangkas waktu dan biaya transportasi, sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi desa,” ujarnya dengan semangat.

Di lapangan, pemandangan harmonis terpampang jelas: prajurit TNI yang sigap, warga yang ikut membantu, dan ekskavator yang bergerak mantap. Bukan hanya tanah yang diratakan, tetapi juga sekat-sekat keterisolasian yang selama ini membatasi desa. Jalan ini adalah simbol bagaimana kerja sama manusia dan teknologi dapat menembus batas, membawa perubahan nyata, dan menulis babak baru bagi masa depan warga Suka Rahmat.(0909).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *