Kolaborasi TMMD Ke-125: Teknologi dan Gotong Royong Bangun Jalan Suka Rahmat
KUTAI TIMUR – Di Desa Suka Rahmat, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Kutai Timur, laju pembangunan jalan penghubung dalam program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-125 Kodim 0909/Kutai Timur kini tengah digenjot menuju penyelesaian pada 21 Agustus 2025. Kecepatan dan efisiensi proses ini sangat ditopang oleh kehadiran alat berat ekskavator yang dioperasikan oleh Satgas TMMD. Dengan keandalan mesin ini, gundukan tanah merah yang sebelumnya menjadi tantangan kini diratakan dengan presisi, mengubah lanskap perbukitan menjadi sebuah jalur yang mulus dan siap menjadi akses vital. Pembangunan jalan sepanjang 900 meter dengan lebar 6 meter ini, yang menghubungkan Desa Suka Rahmat dengan Kelurahan Gunung Telihan, Kabupaten Bontang, diproyeksikan akan membawa dampak transformatif bagi mobilitas dan ekonomi warga.
Berkat dukungan mesin ini, badan jalan yang sebelumnya berbukit tanah merah kini diratakan dengan presisi, mempercepat proses hingga jelang penutupan program pada 21 Agustus 2025.
Dengan panjang 900 meter dan lebar 6 meter, jalur ini menjadi penghubung penting antara Desa Suka Rahmat dan Kelurahan Gunung Telihan, Kabupaten Bontang. Efeknya langsung terasa bagi warga, terutama dalam memangkas waktu tempuh dan memudahkan pengangkutan hasil pertanian ke pasar tanpa harus memutar jauh, Kamis (14/08).
Komandan SSK TMMD Ke-125, Lettu Arh Suhendri, menjelaskan bahwa penggunaan alat berat memberikan hasil yang jauh lebih efektif. “Mesin ini bukan hanya mempercepat, tapi juga memastikan jalan memiliki kualitas yang kuat dan aman untuk jangka panjang. Kami ingin saat diserahkan nanti, warga bisa langsung menggunakannya dengan nyaman,” tegasnya.
Kepala Desa Suka Rahmat, Hasnawati, menilai pengerjaan ini sebagai langkah besar bagi kemajuan desanya. “Kalau tanpa alat berat, pasti butuh waktu lebih lama. Sekarang, berkat teknologi dan kerja keras TNI bersama warga, kami sebentar lagi punya akses jalan yang membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat,” ungkapnya penuh optimisme.
Pemandangan di lapangan menunjukkan sinergi antara mesin, prajurit TNI, dan warga desa yang bahu membahu. Inilah bukti nyata bahwa kombinasi teknologi dan gotong royong mampu membawa perubahan signifikan, membuka akses wilayah, dan memperkuat perekonomian lokal.(0909).